Dunia telah datang kepadaku

Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau. Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai. Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda : “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?”. Mereka menjawab, “Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?” Kemudian beliau SAW bertanya, “Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?”. Maka beliau SAW bersabda, “Demi Allah, dunia ini lebih hina bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian.” (HR Muslim).

Sahal Ibn Sa’ad as-Sa’idi ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Seandainya dunia itu ada nilainya disisi Allah bahkan seberat sayap nyamuk sekalipun, tentu Dia tidak akan sudi memberi minum pada orang kafir meskipun seteguk air.” (HR Tirmidzi, shahih).


Dunia itu tidak bernilai langsung pada mata Allah
Hinggakan lebih hina dari kehinaan bangkai kambing kepada tuannya



Pastu kenapa pula kita mengejar dunia, sedang ia hina
Kenapa mengejar sangat pakaian yang cantik,
Makanan yang enak, byk lagi benda dunia
Rasanya yang membaca lebih arif dari yang menulis
Segulung ijazah pun adalah dunia kalau tidak tahu apa
tujuan mendapatkannya
Kehidupan selesa di bilik itu dunia kalau berlebih-lebihan

Ada ke sahabat dahulu membina rumah yang besar untuk keselesaan diri
Said bin Amir, seorang gabenor di zaman pemerintahan Khalifah Umar
hanya ada sepersalinan pakaian sahaja hingga terpaksa cuti sehari
dalam masa sebulan untuk basuh bajunya itu

Wah...hebatkan...rasa terkena apabila mendengar kisahnya
Cuba lihat berapa banyak baju yang kita ada
Berapa banyak kasut yer di rak
Makanan setiap hari kita hebatkan
Lengkap pagi dan petang
Patutnya makanan yang hebat = berganda dakwah dan ibadah
Kenapa Dakwah dan Ibadah
Itulah tujuan manusia diciptakan
Menjadi khalifah (2:30) dan beribadah (51:56)

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (3:14).


Kalau terlalu mengutamakan dunia
Bila sahaja adanya panggilan ke arah Allah, ke arah akhirat
Kita sukar untuk menyahutnya
Panggilan kepada majlis-majlis mengingati Allah
Panggilan kepada menolong sahabat-sahabat yang memerlukan
Panggilan ke arah mengisi makanan ruh kita yang kelaparan
Semuanya terasa berat
Semuanya rasa macam teragak-agak
Berfikir dua kali
Sebab apa jadi begini
Sebab rantai-rantai dunia yang banyak dan kuat menarik kita ke bumi
Sebab keadaan yang terlalu selesa di bilik, di rumah

Oleh itu sahabat, marilah MENGUTAMAKAN AKHIRAT TAPI JANGAN LUPAKAN DUNIA (28:77)

(menasihati diri sendiri terutamanya)

1 comments:

alKhair said...

setujuuuuu...

insyaAllah....

Rasulullah s.a.w. bersabda :

Maksudnya : “Orang yang pandai ialah orang yang mahu menilai nafsunya dan beramal untuk bekal kehidupan sesudah mati. Dan orang yang lemah ialah orang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah (dengan angan-angan yang sia-sia)”.

Riwayat Imam Ahmad